Selasa, 04 Agustus 2009

... Cinta Karena ALLAH ...

Cinta karena Allah

Kata pujangga cinta letaknya di hati.
Meskipun tersembunyi, namun getarannyatampak sekali.
Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan.
Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralihemas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga,derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin.
Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).
Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila,orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambutoleh para pecinta palsu.
Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah.
Itulahpara pecinta dunia, harta dan wanita.
Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.
Cinta Allah cinta yang tak bertepi.
Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuhlesu, tak ada tatapan kuyu.
Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini.
Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid dijalan-Nya.
Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima
Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demimen dapatkan cinta seorang wanita.
Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah,tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yangdicintai.
Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.
Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya.
Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit.
Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Disaat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya.
Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering bergugurancintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.
Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya.
Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah,tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya.
Amat merugi manusia yanghanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib diakhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia,
Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fanaini.
Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do'a tak terijabah.
Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.
Bagaimana mungkin do'a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.
Bagaimana mungkin do'a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah,sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..
Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.
Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan
Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu.
Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya.
Yakinlah wahai saudarakukesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepadahambanya yang beriman…
Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita,agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidakbisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya.
Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah
Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yangperlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah.
Sepertiqiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur'an dan haus akan ilmu.
Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini.
Dengan demikian Insya Allah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.--

Best Regard

Erwin Arianto,SEえるウィン アリアンと

Tidak ada komentar:

Posting Komentar